Masih adakah hari esok,
mentari pagi merayap
lewat jendela kamarku
yang basah karena kecupan
embun dan kicau burung
berbisik di telingaku,
hingga aku harus terbangun,
dan merakit hidup
di dunia yang fana ini?
Ataukah mataku menghitam,
tak mampu melihat
mentari pagi dan embun,
menjalar sampai ke telinga,
sehingga tak mengenal
bisikan burung,
semakin menghitam,
sehingga seluruh diriku
menjadi bagian dari lampau?
Sab, 4 Sep